Tradisi Unik Menjelang Idul Adha

dul adha adalah salah satu hari raya bagi seluruh umat islam.
seperti idul fitri, dan cara masyarakat merayakannya pun sangat beragam.

Tahun ini masyarakat Muslim Indonesia akan merayakan Idul Adha pada hari Minggu tanggal 10 juli 20222. Dan ada juga sebagian masyarakat yang merayakannya pada hari Sabtu 9 juli 2022.

Untuk menyambut dan merayakannya , masyarakat sekitar memiliki beragam macam cara. Perayaan tersebut tidak hanya sebatas beribadah dan menyembelih hewan kurban. Setiap daerah memiliki tradisi dan khas masing masing yang dilakukan untuk menyambut Idul Adha.

Berikut adalah tradisi khas dari jawa timur untuk menyambut Idul Adha :

*Tradisi Jemur Kasur di Banyuwangi


Masyarakat asli Banyuwangi, suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi merayakan Idul Adha dengan berbagai tradisi, salah satu nya adalah tradisi yang bernama Mepe Kasur atau Jemur Kasur yang diadakan setiap minggu pertama bulan Zulhijah.

Tradisi jemur kasur yang dilakukan pada pagi hari hingga siang hari.


saat menjemur kasur, warga berdoa dan memercikkan air bunga di halaman rumah mereka. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bisa terhindar dari segala bencana dan penyakit. setelah selesai,warga Desa Kemiren melanjutkan tradisi bersih desa dengan arak arakan barong.

Salah satu khas dari tradisi ini adalah jenis kasur yang di jemur.semua kasur yg dijemur berwarna sama yaitu merah dan hitam.
kasur tersebut merupakan pemberian orang tua kepada anak anak nya saat mereka sudah menikah. kedua warna melambangkan keharmonisan rumah tangga dengan prinsip keabadian dan keberanian.
Masyarakat Desa Kemiren yakin bahwa dengan melakukan tradisi ini, kehidupan rumah tangga mereka akan berjalan harmonis dan langgeng.
Pada malam hari, semua warga menggelar selamatan Tumpeng Sewu dengan menyajikan makanan khas warga osing,yaitu pecel pitik alias ayam. upacara Tumpeng Sewu ditandai dengan pembacaan doa oleh sesepuh kampung.

Baca Juga : Cita Citata Menghilang Usai Di Tuding Pelakor

*Tradisi Toron di Madura


Toron dalam bahasa Madura yang artinya adalah turun ke bawah. Makna tradisi ini adalah sebagai tradisi pulang kampung atau disebut mudik.warga madura memiliki 2 tradisi mudik yg pertama pada saat idul fitri dan yang kedua saat idul adha.
Saat idul fitri masyarakat Madura akan melakukan mudik jelang Idul Adha. Bagi sebagian orang yang berkecukupan, tradisi ini dianggap sebagai keharusan.
yang dimana agar orang orang madura yang sedang merantau atau bekerja di luar daerah akan pulang ke kampung halamannya.
Toron dilakukan bagi perantau agar tidak lupa dengan kampung halaman mereka sendiri,saat mereka pulang biasannya mereka akan bersilahturahmi dan berkumpul dengan keluarga masing masing.

*Tradisi Manten Sapi di Pasuruan


Pasuruan juga punya tradisi unik dalam menyambut Idul Adha, yaitu tradisi Manten Sapi.
Manten Sapi adalah tradisi memandikan dan menghias sapi dengan cantik.
sapi yang akan dikurbankan dihias dengan kalung bunga tujuh rupa serta dibalut dengan kain kafan,serban,dan sajadah.
Setelah proses hias selesai,warga akan membawa semua sapi ke masjid dan menyerahkan sapi sapi nya kepada panitia kurban.selain itu warga juga membawa berbagai macam pangan seperti minyak goreng,bumbu dapur, beras dan kayu bakar serta potongan daging kurban yang nanti nya akan dibagikan kepada warga yang kurang mampu.
Tradisi ini merupakan cara warga untuk menghormati hewan hewan yang akan di kurbankan.selain menarik perhatian orang , tradisi Manten Sapi juga termasuk ke dalam bagian syiar islam yang dilakukan secara turun temurun.